Begini Jawaban Jagoan PKS Soal Dikeroyok 12 Partai di Depok
Berita Politik - Jakarta, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Depok diprediksi bakal berlangsung sengit lantaran hanya terdapat dua pasangan calon yang bakal bertarung. Dari dua kubu yang bersaing itu, masing-masing mengusung petahana yang saat ini menjabat sebagai wali kota dan wakil wali kota di kota tersebut.
Pada hari pertama dibukanya pendaftaran oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, pasangan Pradi Supriatna – Afifah Allia telah lebih dulu menyerahkan berkas dan dinyatakan memenuhi syarat untuk maju sebagai kandidat di Pilkada tahun ini.
Keduanya menyerahkan formulir pendaftaran pada Jumat, 4 September 2020. Pradi yang saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Depok, meraih dukungan dari 12 partai dan sejumlah Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) besar di kota tersebut.
Adapun partai yang berada di gerbong Pradi – Afifah yakni, Gerindra, PDIP, Golkar, PSI, PKB, dan PAN dengan jumlah perolehan kursi di DPRD Kota Depok sebanyak 33 kursi.
Selain itu, kubu Pradi – Afifah juga diperkuat dengan dukungan partai non parlemen yang diisi oleh, Perindo, Nasdem, PBB, Hanura, PKPI dan Partai Garuda. Tak sampai disitu, koalisi yang dinamakan Depok Bangkit itu juga disokong oleh sejumlah Ormas, seperti Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi), Forum Betawi Rempuk (FBR), Pemuda Pancasila (PP).
Kemudian, ada Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) Badan Potensi Pembinaan Keluarga Besar (BPPKB) Banten.
Sedangkan dari kubu lawan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali mengusung Mohammad Idris sebagai calon Wali Kota Depok didampingi Imam Budi Hartono, yang merupakan anggota DPRD Jawa Barat, kader partai tersebut.
Pada pertarungan kali ini, partai dakwah itu hanya didukung oleh dua partai parlemen, yakni Demokrat dan PPP serta satu partai non parlemen, yakni Partai Berkarya. Mereka menyebutnya sebagai Koalisi Tertata Adil Sejahtera (TAS). Gerbong ini memiliki perolehan 17 kursi di DPRD Kota Depok.
Menanggapi hal itu, Idris mengaku sama sekali tidak gentar dengan kubu lawan. “Saya katakan kita tidak akan kalah karena jumlah kursi, tapi ingat kita bisa kalah hina dina dan nista kalau kita kalah niat,” tegasnya di hadapan sejumlah pendukung usai menggelar deklarasi di Hotel Bumi Wiyata, Depok pada Sabtu, 5 September 2020.
Ia mengatakan, tujuannya maju adalah untuk mengabdikan diri kepada negara. “Jangan salah niat pasangan Idris Imam ini mencalonkan diri hanya untuk mengabdikan diri kepada negara,” tegasnya.
Idris mengakui, segala kelemahan dan kekurangan pasti ada setelah apa yang ia lakukan selama 4 tahun atau 5 tahun ini. “Kami yakin masih ada PR (pekerjaan rumah) yang belum kami selesaikan, maka dari itu kami bertekad untuk bisa kita menyempurnakan dan menyelesaikan,” tuturnya.
Terkait hal itu Idris pun berpesan pada seluruh pendukung dan relawan bahwa kemenangan adalah ketika bisa menampilkan kebaikan-kebaikan. “Tampilkan perilaku santun kepada siapa pun yang kita tidak menganggap mereka musuh kita,” katanya.
Target 60 Persen Suara
Suami dari Elly Farida itu berharap, para pendukungnya tidak menganggap kubu seberang sebagai lawan, namun sebagai sahabat.
“Kita tidak menganggap mereka lawan kita tetapi mereka adalah sahabat kita yang pada saat ini sedang berkompetisi untuk bisa mengisi ruang demokrasi yang sehat dan santun di kota yang kita cintai ini,” ujarnya.
Jadi, lanjut Idris, jangan sampai ketidaksukaan melupakan kebaikan-kebaikan teman yang lain.
“Mungkin sebagian besar kita bangga dengan deklarasi ini. Tapi saya mengajak untuk semuanya, jangan lupakan orang-orang yang telah berjasa terhadap wujudnya dan lahirnya deklarasi ini.”
Ia menuturkan, deklarasi ini terwujud bukan tanpa air mata. Deklarasi ini terwujud bukan tanpa keringat. Deklarasi ini terwujud karena kerja keras.
Bersama Imam dan didukung oleh sejumlah partai pengusung dan para relawan, Idris pun optimis pihaknya bakal meraih kemenangan dengan perolehan lebih dari 60 persen suara di Pilkada Depok.
“Insya Allah kita akan bisa membuktikannya, nanti mereka yang telah berjuang setelah perhitungan suara lebih dari 60 persen warga masyarakat Depok yang juga berupaya keras untuk bisa melanjutkan pemerintahan Kota Depok yang lebih maju religius berbudaya dan sejahtera,” katanya.
Idris kembali mengingatkan agar para pendukungnya tidak berkecil hati menghadapi kubu lawan meski hanya dengan 17 kursi di parlemen
“Jangan pernah punya perasaan kita kalah hanya karena jumlah kursi dari partai pengusung kita lebih sedikit. 17 kursi ini telah menjadi syarat utama, tetapi 1 kursi partai pengusung kita itu bernilai puluhan ribu dan mereka mempunyai kekuatan untuk bisa memenangkan pasangan saat ini,” jelasnya.
0 komentar:
Posting Komentar